Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK) didirikan pada tanggal 10 Januari 1973, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor : 14/Kpts/Um/1973 dengan nama pada saat didirikan adalah Balai Penelitian Teh dan Kina (BPTK). Mandat BPTK adalah melaksanakan kegiatan penelitian komoditi teh…
29 Mar 2018 11:56 Wib
Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK) telah melaksanakan Rapat Kerja (Raker) tahun 2018 dengan tema “Sabilulungan untuk Sinergi”. Raker yang…
08 Feb 2018 07:00 Wib
Rapat Kerja Pusat Unggulan IPTEK Tahun 2018 dilaksanakan dikawasan Puspitek, Serpong pada tanggal 6-7 Februari 2018 dengan mengusung tema "Sinergi…
11 Jan 2018 14:29 Wib
Mengawali kegiatan di tahun 2018, PPTK melaksanakan kegiatan Workshop Desain Komunikasi. Kegiatan ini merupakan bentuk sinergi antara PPTK dengan Telkom…
Tanggal Update : 30 May 2017 09:03 Wib
Mengingat osteoporosis merupakan penyakit yang cukup dominan pada kaum wanita yang tidak bukan adalah mayoritas penghuni bumi ini, maka penelitian-penelitian yang mengarah pada penghambatan penyakit ini dinilai sangat bermanfaat. Berdasarkan data analisis beberapa penelitian penyerapan tulang pada hewan percobaan, teh secara gemilang berhasil mengurangi tingginya penyerapan penyebab kehilangan massa tulang yang berlebihan. Studi epdemiologi pada populasi manusia mendukung hasil riset pada hewan coba diatas. Diakui dalam penelitian ini, teh telah teridentifikasi oleh Mediterranean Osteoporosis Study sebagai faktor pelindung yang sangat potensial terhadap osteoporosis.
Tanggal Update : 14 Jul 2016 08:11 Wib
Ketenaran Jepang sebagai produsen utama teh hijua dunia sudah tidak diragukan lagi keabsahannya. Namun perlahan tapi pasti, predikat itu sudah mulai luntur. Tidak kurang dari 200 produsen teh hijau kini mulai meninggalkan teh hijau dan beralih ke teh hitam. Mengapa hal ini bisa terjadi? Tulisan ini akan mengulas secara singkat alasan mengapa mereka mulai berbondong-bondong mengolah teh hitam yang mereka yakini mampu memberikan manfaat lebih bagi kesehatan.
Tanggal Update : 14 Jun 2016 08:00 Wib
Keberadaan jerawat pada wajah khususnya bagi perempuan sangatlah mengganggu. Hal ini berakibat berkurangnya rasa percaya diri. Tidak jarang, perempuan harus mengalokasikan uang berlebih untuk memperoleh wajah bebas jerawat dan berseri. Timbulnya jerawat pada wajah disebabkan berbagai faktor seperti : peningkatan produksi sebum (zat berminyak yang terutama terdiri dari lemak, keratin, dan bahan seluler) yang diproduksi oleh kelenjar sebasea di kulit; perubahan keratinisasi dari keratinosit folikuler; aktivitas bakteri Propionibacterium acnes (P. Acnes); dan inflamasi pada kulit wajah.