Penulis : Administrator
Tanggal Posting : 09 Mar 2020 08:30 Wib | Dibaca : 3746 | Kategori : Berita
Pada Jumat, 6 Maret 2020 telah dilakukan pembahasan Kebijakan mengenai pengembangan Teh Nasional bersama Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko) yang berlokasi di Pusat Penelitian Teh dan Kina. Pembahasan ini dilatar belakangi oleh fakta yang menunjukkan bahwa produksi teh Indonesia dalam beberapa tahun mengalami penurunan dengan permasalahan yang terjadi baik di on farm, off farm, lingkungan usaha dan pemasaran. Diskusi pembahasan kebijakan ini melibatkan Kementerian Pertanian, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian BUMN, Pemerintah Daerah, PTPN VIII dan Lembaga non pemerintah/asosiasi seperti Dewan Teh Indonesia, Asosiasi Teh Indonesia, Asosiasi Petani Teh Indonesia (Aptehindo), Paguyuban Petani Teh Lestari, PT. Kartini dan PT. Kabepe Chakra.
Dalam mengawali acara diskusi tersebut, terdapat pengarahan secara umum yang disampaikan oleh Asisten Deputi Agribisnis, Ibu Yuli Sri Wilanti yang kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi dan diskusi. Dalam diskusi pembahasan kebijakan pengembangan teh terdapat pemaparan materi mengenai Perkembangan dan Permasalahan Teh Indonesia yang disampaikan oleh Sekretaris Eksekutif Asosiasi Teh Indonesia, Dr. Atik Dharmadi. Kemudian pemaparan materi mengenai Strategi Peningkatan Nilai Tambah Teh oleh Direktur Pusat Penelitian Teh dan Kina, Dr. Dadan Rohdiana. Selanjutnya Bapak Robby Bachruddin dari PT. Kabepe Chakra yang memaparkan materi mengenai Model Kerja Sama Kemitraan PT. Kabepe Chakra dengan Petani Teh. Diskusi berjalan cukup baik dan hidup karena masing-masing peserta undangan terlibat dalam mengaspirasikan gagasannya termasuk para perwakilan petani teh yang hadir.
Dari hasil diskusi ini, pihak Kemenko akan membuat tim kecil dalam mematangkan poin-poin hasil diskusi. Seluruh peserta undangan berharap, hasil diskusi kebijakan ini dapat sebagai bekal informasi bagi pihak Kemenko dalam menentukan Kebijakan kongkrit pemerintah Indonesia yang dapat membawa perkembangan teh Indonesia semakin membaik, baik di on farm, off farm, lingkungan usaha dan pemasaran.
Tanggal :
06 Oct 2020 09:36:00 Wib
Senin, 5 Oktober 2020, Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK) menyelenggarakan serah terima jabatan dan prosesi pisah sambut Kepala Pusat PPTK dari Dr. Dadan Rohdiana kepada Dr. Erwinsyah.
Tanggal :
22 Jun 2020 09:41:03 Wib
Panitia Khusus (pansus) VIII DPRD Provinsi Jawa Barat melakukan kunjungan kerja ke Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK) di Kampung Pasir Sarongge, Desa Ciputri, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur pada Senin (15/06/2020).
Tanggal :
21 May 2020 04:06:46 Wib
Dibulan Suci Ramadhan 1441 H/2020 M, yaitu pada tanggal 19 Mei 2020 / 26 Ramadhan 1441H PPTK melaksanakan kegiatan santunan kepada Lansia Purnakaryawan PPTK dan fakir miskin di lingkup wilayah PPTK Gambung. Santunan ini bersumber dari penggalangan dana yang dilakukan Keluarga Islam (KI) dan Persatuan Isteri Karyawan dan Karyawati (PERISKA) PPTK Gambung kepada pihak-pihak baik itu diinternal PPTK (Direksi dan Karyawan) maupun donatur dari pihak luar PPTK. Untuk saat ini kegiatan yang rutin dilaksanakan rutin setiap tahunnya tersebut bertemakan “Meraih Berkah Di Tengah Wabah” bertujuan untuk saling membantu sesama khususnya bagi warga yang kurang mampu dan purnakaryawan yang sudah berusia lan
Tanggal :
20 Apr 2020 10:00:00 Wib
Bandung, Senin 20 April 2020 Pusat Penelitian Teh dan Kina Gambung melakukan Charity kepada Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung sebagai Rumah Sakit rujukan penanganan pasien COVID 19. Charity ini dinamakan ChariTea karena bantuan ini mengusung produk teh. ChariTea ini dilakukan dengan mengirim teh jenis Teh Hitam yang diperuntukkan bagi tenaga medis sebagai garda terdepan. Teh hitam dipilih karena teh hitam merupakan teh yang diolah dari proses oksidasi enzimatis sehingga memiliki senyawa flavanoid dalam bentuk teaflavin yang berpotensi sebagai anti virus.
Tanggal :
29 Feb 2020 08:02:00 Wib
Dalam mengawali program kerja pada tahun 2020 seluruh Pusat penelitian (Puslit) lingkup PT. Riset Perkebunan Nusantara (PT.RPN) telah melakukan Rapat Koordinasi untuk dapat mengoptimalkan dan menerapkan konsep korporasi sesuai dengan budaya di lingkup Holding perkebunan Nusantara. Dengan menerapkan konsep korporasi secara tepat, seluruh puslit lingkup PT. RPN yang terdiri dari Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), Pusat Penelitian Karet (PPK), Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK), Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (PPKKI), Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) dan Pusat Penelitian Bioteknologi dan Bioindustri Indonesia (PPBBI) diharapkan dapat memberikan